Ini Dia Ciri-Ciri Gigitan
Kutu Kasur dan Cara Menanganinya

 

Ini Dia Ciri-Ciri Gigitan Kutu Kasur dan Cara Menanganinya

Dari sekian banyak jenis serangga yang ada di sekitar rumah, salah satu yang seringkali luput dan tidak terlihat padahal bisa menimbulkan rasa gatal adalah kutu kasur. Jangan dikira kutu kasur hanya ada pada permukaan kasur tua yang sudah tidak terawat. Nyatanya, kutu kasur juga bisa ditemukan di kasur modern masa kini yang ditempati setiap malam untuk beristirahat, terutama bila kondisi kamar berdebu dengan sirkulasi udara dan cahaya yang kurang baik (1).

Gigitan kutu kasur sama seperti kutu lain pada umumnya dimana tidak membahayakan jiwa namun menimbulkan rasa gatal atau panas yang mengganggu. Apalagi jika terjadi pada bayi dan anak-anak, gatal yang teramat sangat membuat mereka ingin menggaruknya dan akhirnya memicu terjadinya infeksi sekunder yang bukan berasal dari gigitan itu sendiri.

Kutu kasur biasanya beraksi saat malam hari ketika sebagian besar orang tertidur lelap (1,2). Rasa nyeri karena digigit atau gatal tidak akan langsung terasa saat itu juga karena ketika menggigit, kutu kasur akan melepaskan semacam bius yang membuat area sekitar tempat gigitan mati rasa. Beberapa hari kemudian barulah Anda akan merasa gatal atau panas (1.2,3). Hal ini jugalah yang membuat kutu kasur tidak mudah ditemukan karena begitu menyadari gigitannya, “si pelaku” sudah kabur entah kemana. Ditambah dengan siklus makannya yang panjang dimana kutu kasur tidak makan setiap malam, membuat keberadaannya makin sulit ditemui.

Namun bukan berarti gigitan serangga sepanjang 1-7 milimeter ini tidak bisa dikenali. Ada beberapa tanda yang ditunjukkan oleh gigitan kutu kasur, misalnya saja ada lingkaran atau bentol kemerahan yang bengkak dengan titik hitam di tengahnya, bentol bekas gigitan yang berada sejajar atau berkelompok hingga adanya blister – bintik pada kulit yang berisi cairan. Dan tentu saja, rasa gatal dan panas akan menjadi tanda paling terasa dari gigitan tersebut. Selain karakteristik gigitannya, letak gigitan kutu kasur juga bisa diperhatikan dimana serangga tersebut biasanya akan menggigit bagian kulit yang langsung bersentuhan dengan kasur dan tidak terlindungi baju, misalnya wajah, leher, lengan dan juga tangan (1,3).

Saat melihat tanda-tanda gigitan kutu kasur, jangan sampai tergaruk apalagi oleh tangan yang tidak steril. Pasalnya, kendati gigitan tersebut tidak berbahaya namun infeksi tambahan yang diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang masuk lewat luka garukan akan membuatnya meradang (1,2,3). Ketika gigitan mengalami peradangan, bukan hanya bentol dan gatal saja yang dirasakan namun juga nyeri bahkan berdarah.

Mengingat sulit sekali menemukan kutu kasur sesaat setelah menggigit dan tidak mungkin membunuhnya dengan cepat karena ukurannya yang kecil, langkah pencegahan yang tepat harus dilakukan misalnya saja dengan (1):
Membongkar tempat tidur dengan mengambil matrasnya karena biasanya kutu kasur akan bersembunyi di daerah yang tidak mudah terlihat, seperti di ranjang, bawah matras kasur serta di sela-sela tempat tidur.

  • Rajinlah membersihkan tempat tidur secara menyeluruh dengan menggunakan vacuum cleaner ataupun menjemurnya di bawah terik matahari. Langkah ini juga sebaiknya dilakukan pada perlengkapan tidur lain seperti bantal, guling, selimut, bed cover atau item lain yang berpotensi menjadi tempat bersarang kutu kasur.
  • Ganti sprei, sarung guling dan bantal serta selimut secara rutin. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kutu kasur berdiam terlalu lama di permukaan kain tersebut. Sebelum menggunakan seprai dan sarung bantal guling yang baru, pastikan permukaan kasur dan perlengkapan tidur sudah dibersihkan dengan cara yang dijelaskan di poin sebelumnya.
  • Jika kutu kasur terlihat dengan mata telanjang dan dalam jumlah banyak, jangan menanganinya sendiri dan panggil pembasmi serangga atau jasa pembersih rumah karena mereka biasanya memiliki jenis pestisida atau obat tersendiri yang mampu membinasakan serangga tersebut dalam sekejap.

Nah, jika ternyata Anda sudah terlanjur mengalami gigitan kutu kasur, selain menjaga kebersihan area sekitar tempat tidur jangan lupa juga untuk memberikan perawatan pada gigitan tersebut dengan cara mengoleskan salep dengan kandungan calamine yang bersifat mendinginkan dan menyejukkan untuk mengurangi rasa gatal (1). Bagi Anda yang peka terhadap gigitan serangga dan menemukan bengkak dalam jangka waktu lama di bagian yang tergigit, ada baiknya mengkonsumsi obat antihistamin untuk meredakan bengkak dan peradangan yang terjadi.

Selain kedua bahan tersebut, penggunaan minyak esensial alami juga bisa membantu meringankan rasa gatal dan meredakan bengkak yang terjadi. Beberapa jenis essential oil yang bisa dicoba adalah minyak Camphor yang masih termasuk keluarga kayu manis dimana rempah-rempah seperti ini memberikan rasa hangat yang meredakan gatal (1,4).

Selain itu, cobalah minyak Eucalyptus dan Thyme yang bukan hanya memiliki agen anti inflamasi untuk meredakan bengkak, namun juga membantu memberikan rasa sejuk di kulit yang gatal (5,6). Kabar baiknya adalah sekarang Anda bisa menemukan kombinasi ketiga jenis minyak alami esensial tersebut dalam bentuk salep yang dijual bebas tanpa resep dokter. Ketika membawa minyak berbentuk cair di dalam tas bisa berpotensi bocor atau tumpah, bentuk salep terasa lebih nyaman dan mudah diaplikasikan kapanpun saat Anda membutuhkannya.

CH-20211021-46

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:
  1. Bed Bug Bites, diakses pada 9 Juni 2021 dari https://www.healthline.com/health/bed-bug-bites#symptoms
  2. Bed Bug Bites: Pictures, Treatment, and prevention, diakses pada 9 Juni 2021 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/318083
  3. Bed Bugs: Diagnosis and treatment, diakses pada 9 Juni 2021 dari https://www.aad.org/public/diseases/a-z/bed-bugs-treatment
  4. Camphor Oil: Types, Uses and Products, diakses pada 13 Oktober 2021 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/camphor-oil#uses 
  5. Can Essential Oils Relieve Inflammation? diakses pada 13 Oktober 2021 dari https://www.healthline.com/health/essential-oils-for-inflammation 
  6. The Best Essential Oils for Your Skin, diakses pada 13 Oktober 2021 dari https://www.healthline.com/health/essential-oils-for-skin