Pertolongan pertama pada luka memar merupakan hal yang perlu diketahui oleh semua orang, khususnya bagi orangtua yang memiliki anak dalam masa pertumbuhan. Apalagi, aturan sekolah tatap muka telah dijalankan sejak awal 2022, sehingga memungkinkan anak-anak untuk bertemu dengan anak seusianya dan beraktivitas di luar rumah. Akan tetapi, aktivitas di luar rumah dengan anak seusianya menyebabkan anak berisiko mengalami luka, salah satunya adalah luka memar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pertolongan pertama pada luka memar.
Apa yang Menyebabkan Terjadinya Luka Memar?
Sebelum memahami pertolongan pertama pada luka memar, penting untuk mengetahui apakah luka memar itu. Menurut dr. Mary K. Mulcahey, FAAOS, luka memar adalah luka yang disebabkan oleh benturan benda tumpul atau permukaan keras pada tubuh, menyebabkan kerusakan jaringan otot dan jaringan ikat tanpa merusak kulit (1).
- Luka memar dapat bersifat dangkal maupun dalam, tergantung pada keparahan benturan yang terjadi (2).
- Warna biru kemerahan disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah. Kerusakan ini disebabkan oleh benturan dan menyebabkan terjadinya perdarahan lokal yang terkumpul di bawah kulit (2).
Apa Saja Gejala Luka Memar?
Pada umumnya, luka memar disertai dengan nyeri dan bengkak pada daerah sekitar luka, namun ada juga beberapa tanda lain seperti:
- Luka memar dapat muncul sebagai luka tunggal atau bersamaan dengan terjadinya luka luar, keseleo, atau patah tulang pada kasus ekstrim sehingga penting untuk mengetahui apakah terdapat gejala yang mengarah pada keseleo / patah tulang (2,4).
- Pada kasus luka memar disertai keseleo / patah tulang, nyeri yang dirasakan umumnya lebih berat dan anak akan kesulitan untuk menggerakkan bagian tubuh yang mengalami cedera dan luka memar umumnya akan muncul satu hingga dua hari setelah terjadinya benturan (2,4).
- Warna luka memar dapat menunjukkan proses penyembuhan luka memar. Pada awalnya, luka memar akan muncul di lokasi terjadinya benturan. Luka memar awalnya akan berwarna merah keunguan, lalu akan berubah warna menjadi ungu kehitaman dalam jangka waktu 3 hari. Dalam waktu seminggu luka memar akan berubah warna menjadi kehijauan. Warna ini menunjukkan bahwa darah yang berada di bawah kulit mulai terurai dan proses penyembuhan terjadi. Memar kemudian akan berubah warna menjadi kekuningan pada minggu kedua kemudian berangsur kembali ke warna kulit (5).
Apa Saja Pertolongan Pertama pada Luka Memar?
Pertolongan pertama pada luka memar di antaranya adalah:
- Mengistirahatkan bagian tubuh yang terluka
Apabila mengalami benturan dan luka memar, ajari anak untuk langsung berhenti beraktivitas agar tidak memperparah luka akibat benturan, mengurangi nyeri, serta membantu agar penyembuhan luka dapat berlangsung optimal. Bagian tubuh yang mengalami luka sebaiknya diistirahatkan selama 24-48 jam (3). - Kompres dengan air dingin dilanjutkan dengan Kompres Hangat
Mengompres luka memar dengan es dapat mengurangi terjadinya pembengkakan dan penyebaran memar menjadi lebih luas. Ajari anak untuk mengompres luka memar dengan es begitu terjadi benturan. Kompres dapat dilakukan selama 20 menit, beberapa kali sehari selama 3 hari pertama (1,2). Es harus dibungkus dengan plastik atau handuk agar es tidak langsung bersentuhan dengan kulit. Kompres hangat dapat dilakukan pada hari ketiga dan seterusnya untuk mempercepat penyerapan perdarahan dan meningkatkan sirkulasi darah (2). - Menutup Luka dengan perban
Bebat luka atau memasangkan perban dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan yang menyebabkan memar yang lebih luas serta mengurangi bengkak. Bebat luka sebaiknya dilakukan hingga bengkak mengempis. Saat memasang perban, pastikan agar tidak terlalu kencang atau longgar. Anak dapat diajari untuk membebat lukanya atau meminta tolong seseorang untuk memasangkan perban pada bagian memar (2). - Memposisikan bagian yang mengalami Luka Lebih Tinggi
Bagian tubuh yang mengalami luka memar sebaiknya diposisikan lebih tinggi dari jantung menggunakan bantal untuk mempercepat penyembuhan bengkak dan perdarahan pada luka memar (1,2).
Obat-obatan Apa yang Dapat Diberikan untuk Menyembuhkan Luka Memar?
Selain pertolongan pertama pada luka memar di atas, orang tua dapat memberikan obat-obatan (3):
- Obat minum, dapat berupa obat antinyeri dan antiradang yang mengandung NSAID (asam mefenamat, ibuprofen, natrium diklofenak) diberikan apabila anak mengeluhkan nyeri yang berat atau apabila bengkak yang dialami cukup besar.
- Obat oles, dapat diberikan pada semua kasus luka memar untuk mengurangi nyeri dan membantu penyembuhan. Obat oles yang direkomendasikan adalah obat oles yang mengandung kandungan antinyeri dan antiradang.
- Salep / krim, atau gel yang mengandung antinyeri dan antiradang seperti NSAID yang dapat membantu mengurangi nyeri dan dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka memar.
Mengenal Lebih Jauh Antinyeri & Antiradang
Terdapat beberapa bahan yang mengandung antinyeri dan antiradang, contohnya adalah eucalyptus dan camphor:
- Eucalyptus: merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam pengobatan luka dan dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka memar karena memiliki bahan antiradang, anti iritan, dan dan antiseptik. Velmurugan, dkk dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Eucalyptus memiliki properti yang membantu penyembuhan luka (6,7,8).
- Camphor: Bahan lain yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka memar adalah Camphor. Camphor memiliki zat relaksan yang dapat melemaskan otot (10) dan kandungan antinyeri sehingga cocok digunakan untuk pertolongan pertama pada luka memar (9).
Untuk pertolongan pertama pada luka memar, orangtua dapat mengajarkan pada anak apa yang harus dilakukan apabila mengalami luka memar, seperti segera memposisikan bagian yang luka lebih tinggi atau setinggi dada, segera mengompres bagian yang terbentur dengan es yang dibungkus dengan handuk, dan segera mencari pertolongan kepada orang dewasa.
Selain itu, orangtua dapat membawakan salep berbahan minyak eukaliptus dan camphor (kapur barus) untuk anak sehingga dapat mengoleskannya secara mandiri apabila anak mengalami luka memar. Salep merupakan obat oles yang direkomendasikan karena mudah digunakan oleh anak. Apabila luka memar tidak membaik dalam waktu dua minggu, atau gejala nyeri dan bengkak yang dialami anak tidak membaik setelah dilakukan pertolongan pertama pada luka memar dalam 3 hari pertama (2,3), segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
CH-20220304-86
Artikel ini ditulis oleh:
dr. Ruth Katrin Goldina
Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Riana Nirmala Wijaya - Medical Affairs Bayer Consumer Health
Referensi:
- Mulcahey M., Fischer SJ. 2019. Muscle Contusion (Bruise). Available at: https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/muscle-contusion-bruise/ (Accessed 30 January 2022)
- Smith TO, Hunt NJ, Wood SJ. The physiotherapy management of muscle haematomas. Phys Ther Sport. 2006 Nov 1;7(4):201–9.
- Beiner J, Jokl P. Muscle Contusion Injuries: Current Treatment Options. J Am Acad Orthop Surg [Internet]. 2001 [cited 2022 Jan 30];9:227–37. Available from: https://journals.lww.com/jaaos/fulltext/2001/07000/muscle_contusion_injuries__current_treatment.2.aspx
- Fritz S, Chaitow L, Hymel GM. Common Categories of Illness and Injury and the Clinical Reasoning Process. Clin Massage Healthc Setting. 2008 Jan 1;659-660.
- Langlois NEI, Gresham GA. The ageing of bruises: A review and study of the colour changes with time. Forensic Sci Int. 1991 Sep 1;50(2):227–38.
- Velmurugan C, Geetha C, Shajahan S, Vijayakumar S, Logesh Kumar PR. WOUND HEALING POTENTIAL OF LEAVES OF EUCALYPTUS CITRIDORAL IN RATS. World J Pharm Sci. 2014;2(1):62–71.
- Gupta D, Nautiyal U. Ayurvedic remedies for healing of wounds: A Review. Int J Pharm Med Res Int J Pharm Med Res J. 2016;4(4):342–9.
- Sabale P, Bhimani B, Prajapati C, Sabalea V. An overview of medicinal plants as wound healers. J Appl Pharm Sci. 2012;2(11):143–50.
- Jim Morelli. Camphor: Generic, Uses, Side Effects, Dosages, Interactions, Warnings [Internet]. RxList. 2021 [cited 2022 Jan 31]. Available from: https://www.rxlist.com/consumer_camphor/drugs-condition.htm
- Astudillo, A., Hong, E., Bye, R. and Navarrete, A. (2004), Antispasmodic activity of extracts and compounds of Acalypha phleoides Cav.. Phytother. Res., 18: 102-106. https://doi.org/10.1002/ptr.1414