Apakah Anda pernah mengalami nyeri otot pada leher, punggung, lengan, kaki, maupun bagian lainnya? Hampir semua orang pernah mengalami nyeri otot maupun pegal linu.
Selain dari otot itu sendiri, nyeri otot juga berdampak pada ligamen, tendon, serta jaringan ikat lainnya. Rasa sakit sering kali bersifat lokal–mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh–meskipun dalam beberapa kasus, nyeri otot dapat merambat ke seluruh tubuh. Nyeri otot dapat berlangsung sementara, kronis, bahkan menetap hingga beberapa minggu atau berbulan-bulan.
Penyebab nyeri otot lokal antara lain stres, aktivitas berlebihan, maupun cedera otot. Pada kasus keseleo, biasanya terjadi peregangan atau robekan pada ligamen di persendian.
Terkadang, nyeri otot dapat menjadi petunjuk kondisi lain, seperti kelelahan kronis, influenza, hipotiroidisme, lupus, penyakit lyme (infeksi akibat gigitan kutu), dan artritis. Terutama, mayoritas kasus flu (influenza) kerap kali menimbulkan nyeri otot tubuh (1). Bila Anda mengalami sejumlah gejala, dan disertai nyeri otot, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan perawatan tepat
Mencegah nyeri otot
Ada beberapa cara untuk mencegah nyeri otot yang disebabkan aktivitas fisik. Misalnya, dengan pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga, sehingga otot tidak "kaget" dan menimbulkan nyeri yang tiba-tiba. Kemudian, lakukan pendinginan setelahnya, seperti menurunkan kecepatan dan intensitas, sehingga aliran darah kembali normal. Jangan lupa minum air sebelum dan sesudah berolahraga agar tubuh tetap hidrasi. Lakukan ini juga ketika Anda beraktivitas berat.
Di samping itu, jika pekerjaan rutin mengharuskan Anda duduk terus-menerus, tak ada salahnya sesekali meregangkan tubuh atau jalan kaki mengitari ruangan (2).
Usahakan tidur cukup dan nyenyak setiap malam, sehingga tubuh pun dapat beristirahat total. Ingatlah untuk menghindari stres sebisa mungkin.
Obat tradisional untuk atasi nyeri otot atau pegal linu
Terkadang nyeri otot tidak selalu bisa dihindari. Namun, kondisi ini nyeri otot atau pegal linu ringan hingga sedang dapat diatasi dengan obat tradisional dan cara tumahan.
Bila Anda mengalami keseleo pada sendi pergelangan kaki atau tangan, cobalah melakukan perawatan dengan metode R.I.C.E berikut ini.
- Rest (istirahat) - hindari aktivitas yang membuat otot semakin tegang.
- Ice (es) - tempelkan es di area nyeri otot, pegal linu, atau keseleo selama 15 hingga 20 menit, setiap dua hingga tiga jam sekali.
- Compression (kompresi) - balut area tersebut dengan perban untuk menghentikan pembengkakan, jangan terlalu kencang agar tidak menghambat sirkulasi darah.
- Elevate (naikkan area sakit) - cobalah naikkan anggota tubuh Anda yang mengalami nyeri otot di atas letak jantung. Misalnya, menyangga kaki dengan bantal saat rebahan. Cara ini bantu mengurangi pembengkakan.
Selama beberapa hari ke depan, kondisinya akan membaik secara perlahan. Pemulihan dapat memakan waktu beberapa hari hingga berbulan-bulan. Lakukan beberapa trik ini juga untuk meredakan rasa sakit, seperti bernapas dengan perlahan dan dalam, menjaga pola tidur teratur, serta meditasi (4). Agar pemulihan optimal, oleskan salep dengan kandungan minyak eukaliptus dan kapur barus, yang membantu meredakan nyeri ringan hingga sedang untuk nyeri otot (pegal linu) dan keseleo ringan (5).
Minyak Eucalyptus merupakan ekstrasi dari berbagai tanaman Eucalyptus (sering ditemukan dalam produk minyak kayu putih). Tanaman yang paling umum digunakan adalah Eucalyptus globulus. Kandungan utama yang dikenal sebagai eucalyptol bersensasi pedas, dingin, dan hangat. Eucalyptol sering digunakan sebagai pewangi dan penyedap dalam makanan, permen, tembakau, produk perawatan pribadi, dan obat-obatan. Eucalyptol juga sering digunakan sebagai obat kumur, termasuk meredakan batuk karena sifat antiseptik dan ekspektorannya (6).
Dalam khasiatnya sebagai obat nyeri otot atau pegal linu, dapat digunakan dengan dua cara, yakni mengoleskannya secara topikal atau menghirupnya sebagai aroma terapi. Sebuah studi menyelidiki efek inhalasi minyak eukaliptus pada pasien yang menjalani operasi penggantian lutut total. Studi menemukan, menghirup minyak eukaliptus secara efektif menurunkan tekanan darah pasien, serta mengurangi rasa sakit pasca operasi (7).
Minyak eukaliptus perlu digunakan secara hati-hati. Jika ingin dikonsumsi oral, cukup gunakan dosis sedikit, misalnya satu sendok teh (dengan kandungan 70-80% eucalyptol) Namun, hal ini perlu dilakukan sesuai petunjuk label pada produk.
Kamper (Camphor) atau kapur barus adalah ekstrak dari kayu pohon kamper laurel (Cinnamomum camphora). Kamper biasanya berbentuk bubuk kristal, tidak berwarna atau berwarna putih dengan bau menyengat. Dari zaman dulu, kamper digunakan sebagai parfum, campuran balsem, pengusir ngengat, dan pernis. Kamper yang diformulasikan dalam bentuk minyak memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik, serta digunakan secara topikal (dioleskan pada permukaan kulit) (8). Balsem, obat gosok, dan salep yang mengandung kapur barus biasanya digunakan untuk obat nyeri otot, pegal linu serta penyakit kulit. Sebagai obat nyeri otot atau pegal linu, minyak eukaliptus dan kamper perlu digunakan sesuai petunjuk pada label produk.
Namun, jika nyeri semakin parah dan menetap selama beberapa minggu, serta ada gejala lainnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
1. “Influenza: How to prevent and treat a serious infection,” Harvard Health Publishing. September 21, 2020. https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/influenza-how-to-prevent-and-treat-a-serious-infection
2. Vorvick, Linda J. “Muscle aches,” MedlinePlus. diupdate terakhir pada May 13, 2019. https://medlineplus.gov/ency/article/003178.htm
3. “Sprains: Diagnosis & treatment,” Mayo Clinic. diakses pada September 9, 2020. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sprains/diagnosis-treatment/drc-20377943
4. “10 ways to reduce pain,” NHS. diupdate terakhir pada March 26, 2020. https://www.nhs.uk/live-well/healthy-body/10-ways-to-ease-pain/
5. “How to use camphor safely: Benefits and precautions,” Healthline. diakses pada September 21, 2020. https://www.healthline.com/health/what-is-camphor
6. “Eucalyptol compound summary,” PubChem, National Library of Medicine. diakses pada September 9, 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/2758
7. Jun, Yang Suk, Purum Kang, Sun Seek Min, Jeong-Min Lee, Hyo-Keun Kim, and Geun Hee Seol. “Effect of Eucalyptus Oil Inhalation on Pain and Inflammatory Responses after Total Knee Replacement: A Randomized Clinical Trial,” Evidence-based Complementary and Alternative Medicine. June 18, 2013. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3703330/
8. “Camphor compound summary,” PubChem, National Library of Medicine. diakses pada September 9, 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Camphor