Memar pada Anak,
Atasi dengan
Metode R.I.C.E

 

Memar hampir sudah seperti ritual yang memang harus dilalui anak-anak. Tidak mungkin rasanya mereka dapat melewati masa kanak-kanak tanpa pernah mengalami  memar. Pada dasarnya anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, itulah mengapa mereka senang bermain, dan energinya seperti tidak ada habisnya untuk mengeksplorasi sesuatu yang baru. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa memar pada anak sering terjadi. Sebagai orang tua, Anda akan sering menemukan anak Anda berlari ke rumah menangis kesakitan dengan tanda biru, coklat, dan kuning pada siku, lutut, atau lengan mereka.

Meskipun kita semua tahu bahwa memar adalah bagian dari proses yang wajar di masa kanak-kanak dan masa pertumbuhannya, tidak ada salahnya untuk mempelajari lebih dalam mengenai memar, penyebab, serta cara untuk mengobatinya. Simak untuk mengetahui lebih lanjut.

Apa itu Memar?

Memar biasanya merupakan tanda pada kulit karena darah terperangkap di bawah permukaan kulit. Memar terjadi ketika cedera (terutama akibat trauma benda tumpul) yang merusak pembuluh darah kecil tanpa luka di kulit. Pembuluh darah yang hancur ini pecah dan mengeluarkan darah di bawah kulit sehingga kita melihat perubahan warna pada area yang terbentur (1). Memar bisa terjadi ketika kita mengalami kecelakaan kecil setelah melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga atau karena kondisi medis tertentu (2,3).

Seringkali disertai bengkak dan sakit, memar memang memerlukan waktu untuk pulih. Ada beberapa jenis-jenis memar yang sering ditemukan. Anda dapat mengalami memar di kulit, otot, dan bahkan tulang - semakin dalam memarnya, maka juga akan semakin membutuhkan pertolongan medis segera (1).

mengatasi memar pada kaki dengan salep Zambuk
Bagaimana Memar Muncul pada Anak dan Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh?

Anak-anak biasanya mendapat memar akibat kecelakaan yang terjadi saat mereka bermain, seperti tersandung, terjatuh dari ketinggian, atau terbentur oleh sebuah objek dengan keras. Beberapa kondisi kesehatan tertentu juga dapat memperbesar peluang untuk mengalami memar, seperti leukemia, hemofilia (gangguan pembekuan darah), gangguan fungsi hati dan ginjal (1,2).

Memar biasanya akan dimulai dengan warna kemerahan atau keunguan karena terjadi proses mengalirnya darah ke area yang cedera. Memar juga bisa diikuti dengan pembengkakan karena darah tersebut berkumpul di bawah kulit. Warna kemerahan atau keunguan ini kemudian bisa berubah menjadi biru atau hitam akibat oksigen hilang dari darah yang terkumpul (2)

Dalam waktu seminggu, perubahan warna bisa terjadi lagi menjadi hijau atau kuning. Anda tidak perlu khawatir terhadap perubahan warna tersebut, karena hal ini merupakan proses pemulihan. Dalam dua minggu, tanda kehijauan atau kekuningan ini akan mulai memudar menjadi coklat muda hingga benar-benar hilang (1).

botol minyak eukaliptus Zambuk
Pertolongan Pertama untuk Memar pada anak Dengan Metode R.I.C.E

Pertolongan pertama yang mudah diingat adalah metode R.I.C.E. Metode R.I.C.E merupakan kepanjangan dari Rest (Istirahat), Ice (Es), Compression (Kompres) dan Elevation (angkat bagian tubuh yang cedera). Berikut langkah-langkahnya (3):

Rest (Istirahat)    
Rasa sakit merupakan sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang salah. Segera setelah si Kecil  mengalami memar, hentikan aktivitasnya, dan lakukan istirahat selama 2 hari atau sampai nyeri tidak terlalu terasa. Jika anak tetap melakukan aktivitas, hal ini akan memperburuk memar dan memperlambat waktu untuk sembuh. Hindari melakukan aktivitas yang dapat memberikan tekanan atau membebani area yang terdapat memar. Apabila memungkinkan, biarkan anak untuk berbaring terlentang ketika mengalami memar pada bagian kaki.

Ice (Es)    
Gunakan es yang sudah ditutupi oleh kain atau handuk lalu letakan segera di atas area yang cedera. Ulangi tahapan ini namun jangan lakukan lebih dari 20 menit sekali. Cara ini dapat membantu mengurangi nyeri, bengkak, dan memar.

Compression (Kompresi)    
Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan kompresi atau sedikit tekanan. Hal ini dapat diterapkan dengan membalut bagian yang memar dengan perban untuk menekan pembengkakan. Namun, pastikan balutan jangan terlalu kencang agar tidak menghambat sirkulasi darah.

Elevation (Angkat bagian tubuh yang cedera)    
Angkat bagian tubuh yang mengalami cedera di atas permukaan jantung untuk membantu mengurangi pembengkakan. Misalnya, pada kaki anak yang terkilir, letakkan bantal atau handuk yang digulung di bawah area cedera.

Langkah-langkah pertolongan pertama tersebut dapat membantu mempercepat pemulihan sekaligus meringankan bengkak, nyeri atau rasa sakit akibat memar pada anak.

Konsultasikan dengan dokter segera jika memar menunjukkan gejala yang lebih serius seperti pengentalan darah atau penyakit yang berhubungan dengan darah lainnya.

Produk Pereda Memar pada Anak

Memar ringan pada dasarnya dapat hilang dengan sendirinya melalui istirahat yang cukup dan menggunakan obat oles berupa salep yang bisa meringankan nyeri atau rasa tidak nyaman. Anda dapat mengobati memar pada anak dengan mengistirahatkan area yang memar sesering mungkin dan mengompresnya dengan es untuk mengurangi bengkak.

Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan salep yang mengandung minyak eukaliptus (eucalyptus oil) dan kamper (camphor) untuk membantu meringankan nyeri ringan akibat memar. Jika gejala tak kunjung mereda, konsultasikan dengan dokter segera.

Pencegahan Memar pada Anak

Anda dapat membantu mencegah memar pada si Kecil dengan cara (1):

  • Ingatkan anak agar tidak perlu berjalan terburu-buru. Ambil langkah dalam tempo yang tidak terlalu cepat untuk meminimalisasi risiko anak terjatuh atau tersandung.
  • Latihan keseimbangan untuk mencegah benturan atau jatuh.
  • Mengeliminasi barang dan perabot di rumah yang berpotensi membahayakan saat ia aktif bergerak, seperti barang yang gampang membuat tersandung atau barang lainnya yang berpotensi tertabrak.
  • Memakai alat pelindung (seperti bantalan lutut) saat berolahraga.
  • Memberikan anak baju lengan panjang dan celana panjang untuk mengurangi dampak memar ketika terjatuh
  • Penuhi nutrisi si kecil dengan makanan yang mengandung vitamin C dan K. Konsumsi vitamin ini mampu membantu kulit agar tidak mudah memar. 
dokter yang sedang memeriksa anak dan ditemani perawat Zambuk
Kapan harus menemui dokter?

Memar pada anak biasanya membutuhkan waktu dua minggu untuk pulih sepenuhnya (2). Jika Anda mendapati memar pada anak sembuh lebih lama dari waktu tersebut atau ia merasakan sakit yang amat sangat, konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan segera.

Sebagai tambahan, pertimbangkan untuk segera mengunjungi dokter apabila Anda menemukan tanda-tanda berikut pada anak (1):

  • Bengkak yang terasa sangat sakit di bagian memar (1).
  • Nyeri berkepanjangan selama tiga hari setelah cedera ringan (1).
  • Anak tiba-tiba mulai memar tanpa memiliki kondisi medis sebelumnya (1).
  • Anak sering mengalami memar berukuran besar dan menyakitkan. Terutama jika memar ini muncul di bagian badan, punggung atau wajah dan muncul tanpa alasan yang jelas (3).
  • Anda mendapati anak mudah memar dan memiliki riwayat pendarahan (1).
  • Terdapat benjolan (hematoma) yang terbentuk di atas memar (2).
  • Si kecil mengalami pendarahan tidak normal di area seperti gusi atau hidung (3).
  • Anda memiliki riwayat keluarga mudah memar dan/atau mengalami pendarahan (1).
  • Jika si Kecil mengalami memar tanpa sebab, bisa jadi karena anak memiliki gejala Immune Thrombocytopenia (ITP). Kondisi ini merupakan gangguan yang dapat menyebabkan seseorang mudah terkena memar serta pendarahan. Pendarahan terjadi karena penderita ITP memiliki tingkat trombosit yang sangat rendah, sementara trombosit berfungsi sebagai sel yang membantu pembekuan darah. ITP dapat menyebabkan memar berwarna keunguan, serta bintik-bintik kecil berwarna ungu kemerahan yang terlihat seperti ruam (4).

CH-20211021-39

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:
  1. JC Jones. Bruising Easily. Healthline.com. Diakses pada 28 Juli 2021 dari https://www.healthline.com/health/bruises-easily#prevention
  2. Ann Pietrangelo. Everything To Know About A Bruise That Won’t Go Away. Healthline.com. Diakses pada 12 Oktober 2021 dari https://www.healthline.com/health/bruise-that-wont-go-away 
  3. Nayana Ambardekar. RICE Method for Injuries. WebMD.com. Diakses pada 28 Juli 2021 https://www.webmd.com/first-aid/rice-method-injuries
  4. Mayo Clinic Team. Immune Thrombocytopenia. MayoClinic.org. Diakses pada 28 Juli 2021 https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/idiopathic-thrombocytopenic-purpura/symptoms-causes/syc-20352325